Minggu, 25 November 2012

Sutradara Klip Video Baru SMASH Andalkan Sinar Matahari Terbit


Dalam dua klip video terdahulu, untuk lagu-lagu "I Heart U" dan "Senyum Semangat", boyband SM*SH--yang beranggota Raphael, Bhisma, Morgan, Dicky, Rangga, Reza, dan Ilham--selalu tampil dengan dukungan tata cahaya dalam ruang studio. Tapi, untuk klip video lagu "Pahat Hati", sang sutradara, Archie Hekagery, mengandalkan cahaya alami berupa sinar matahari terbit.
"Seru, yang pasti kami ngandalin matahari. Jaidnya, panas-panasan dan kulit jadi hitam," cerita Bhisma dalam wawancara usai SM*SH mengisi acara musik Showcase di Studio Orange, Kompas TV, Jakarta, Selasa (20/11/2012).
Dalam pengambilan gambar di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, itu, SM*SH harus siap berada di depan kamera sejak pukul 04.00 WIB untuk menghasilkan gambar siluet ketika mereka bergoyang di atas bukit. "Soalnya kan benar-benar ngandalin matahari yang bagus itu pas jam segitu (menjelang fajar)," jelas Bhisma.
Alur cerita klip video lagu "Pahat Hati" tak ketinggalan serunya. Diceritakan oleh Morgan, kali ini Dicky yang menjadi bintang utamanya. "Seminggu sebelum shooting, pas workshop, kami dikasih tahu kalau Dicky akan jadi pemeran utamanya dan yang lain cuma nempel. Intinya, video clip ini lebih menceritakan kalau Dicky lagi suka sama cewek, tapi ternyata ini tuh cuma khayalan Dicky doang," cerita Morgan.
Hasilnya, para anggota SM*SH mengaku cukup puas dengan konsep klip video mereka itu, yang dikerjakan untuk kali pertama di luar studio. "Memang awalnya pengin nyari suasana. Selama ini kan di studio," kata Bhisma. "Dari awal sudah kebayang kalau hasilnya akan bagus, dan pas sudah jadinya pun memang benar bagus hasilnya pas lihat koreonya," timpal Morgan.

Senin, 05 November 2012

SM*SH " Musik Kami Bukan K-Pop, Cukup Pop Dance "


INDUSTRI musik lokal saat ini disesaki band-band berlanggam Melayu. Di tengah iklim yang kondusif buat musik Melayu hadir muchacho band bernama Sm*sh.
Kemunculan mereka sebenarnya terbilang nekat. Bukan cuma karena menentang arus pasar, tapi juga karena tren la venda del muchacho di ranah musik lokal sudah “punah” sejak lebih dari satu dasawarsa lalu.
Toh, meski terkesan antitesis, boy band asal Bandung ini mendapat respons lumayan bagus. Di laman berbagai video YouTube, singel mereka, “I Heart You”, telah ditonton lebih dari 400 ribu orang.
Saking del vídeo, muncul versi parodinya. Hebatnya, versi parodi ini telah dipirsa lebih dari 100 ribu kali. Berkat lagu itu juga, mereka menjadi salah satu band yang tergolong sibuk. Hampir setiap hari Sm*sh tampil di acara de air maupun on air.

Sm*sh diawaki 7 cowok: Morgan, Rafael, Bisma, Ilham, Dicky, Reza, dan Rangga. Boy band ini berdiri di Bandung, 10 April 2010. Adalah sebuah manajemen bernama Starsignal yang membentuk mereka.
“Yang pertama direkrut Dicky, Ilham, dan Reza. Lalu saya, dan Bisma masuk. Menyusul kemudian Rangga dan Rafael,” kata Morgan. Ketujuh orang ini direkrut karena punya talenta di bidang menyanyi dan menari.
“Kebanyakan dari kami adalah dancer di Bandung. Beberapa dari kami malah pernah jadi dancer Cinta Laura. Ada juga yang punya latar belakang menyanyi. Ada beberapa personel yang pernah ikut la banda ", jelas Morgan. Oleh Starsignal, ketujuhnya dimasukkan dalam campo de entrenamiento. Di sini mereka diasah kemampuannya dalam hal menyanyi dan menari. Mereka dibekali pula con la ciencia de speaking. Training camp ini berlangsung selama 5 bulan. “Karena sering bareng, chemistry kami terbentuk dengan sendirinya. Kami bahkan merasa bukan sekadar teman la banda de chicos, tapi sudah seperti kakak-beradik,” kata Morgan lagi. Oh ya, soal nama, Sm*sh kepanjangan siete man como siete heroes.

“Heroes di sini maksudnya, kami kepengin menginspirasi anak muda untuk berkreasi yang positif. Huruf A-nya menggunakan simbol bintang, karena manajemen kami, kan namanya Starsignal,” terang Bisma.
Oktober lalu, mereka merilis singel “I Heart You”. Dalam waktu relatif cepat, el vídeo y juga Sm*sh populer. Selain jumlah viewers YouTube yang luar biasa dan jadwal manggung yang padat, banda de chicos ini kebanjiran penggemar.
“Mereka (penggemar-red) bahkan bikin fans club sendiri. Fans club ini tersebar di banyak daerah. Mulai Medan sampai Papua. Bahkan ada fans club kami di Sydney, Australia,” kata Rangga.
Gandrung Boy Band Korea, Tapi Bukan Imitator
Popularitas Sm*sh dibarengi sinisme. Di dunia maya, tak sedikit yang mencaci mereka. Di Facebook bahkan ada grup 'Anti Sm*sh Boyband'. Caci maki itu muncul karena Sm*sh dituding epigon chico band Korea. Mereka dianggap cuma menjiplak boy band-boy band populer di Negeri Ginseng. Tak kreatif.

“Sebenarnya musik kami itu enggak ke arah K-Pop (pop Korea-red). Basic musik kami sih pop dance saja. Persepsi kami meniru boy band Korea muncul karena video musical klip yang bercorak Korea. Misanya, background video clip yang putih dan pengambilan gambar yang de cerca. Video klip dibikin berbau Korea, tujuannya agar orang mengenal kami,” terang Bisma.
Meski menolak dibilang epigon chico band Korea, Sm*sh mengaku gandrung muchacho band Korea. Mereka menyimak hasil kreasi musik bikinan boy band Korea seperti Super Junior atau SHINee.
“Waktu SHINee ke Jakarta, kami menonton lho. Kami bahkan berencana menonton konser Super Junior di Singapura,” kata Bisma.
Bicara boy band Korea, Sm*sh punya pengalaman tak enak. Sekali waktu pernah muncul kabar, personel band ini menjelek-jelekkan Super Junior. Sontak, penggemar Super Junior marah dan menyerang band ini via dunia maya. “Padahal itu hoax. Kami enggak pernah menjelek-jelekkan mereka. Kami, kan juga mendengarkan musik mereka,” tandas Bisma, yang pernah bergabung dengan grup B-Boy bernama DawnSquad. Setelah singel “I Heart You”, mereka berencana merilis album debut. Tapi kapan persisnya album itu diluncurkan, Sm*sh belum tahu. “Selain album, kami berencana  bikin komik dan main film. Mudah-mudahan semua rencana itu bisa terwujud,” pungkas Bisma.

Jumat, 02 November 2012

Dicky SMASH Ketemu Soulmate di Episode Baru CCC3


Usaha pencarian Dicky M Prasetya SM*SH akhirnya berakhir di sinetron "Cinta Cenat-Cenut 3". Di episode terbaru sinetron tersebut, Dicky dikabarkan akan bertemu dengan gadis misterius yang selama ini ia cari-cari. 

Seperti yang telah diketahui, selama beberapa episode Dicky mencoba menemukan sosok gadis dalam foto misterius yang selalu mengikutinya. Saat menanyakan tentang foto itu pada paranormal, Dicky diberi tahu bahwa gadis itu merupakan soulmatenya. 

"Jng lwt'kan CCCIII eps. 6 Jumat ini yah. Dicky akan bertemu soulmatenya lho," tweet akun Twitter resmi "Cinta Cenat-Cenut 3". "Mereka ketemunya gmn yah? We'll see." 

Para penggemar serial ini pun menjadi penasaran bagaimana pertemuan pertama Dicky dan gadis misterius yang diperankan oleh Aurelia Devi itu. "Sudah nggak sabar ingin nonton," ujar salah seorang fans. "Akhirnya Dicky ketemu soulmatenya. Wah seru nih kayaknya," ujar fans yang lain. 

"Cinta Cenat-Cenut 3" menceritakan tentang berbagai perubahan yang terjadi dari setiap karakter personil SM*SH. Mulai dari Morgan yang berubah menjadi suka berkelahi karena rasa kehilangannya sepeninggal Hime. Persaingan lucu dan romantis antara Bisma dengan Amba (Franda). Serta juga ada kisah cinta segitiga Rangga dengan Gladis (Eriska Rein) dan Naya (Oxcel Paryana). 

Sinetron tersebut bisa disaksikan setiap Jumat, pukul 18:00 WIB, di stasiun Trans TV. Bintang-bintang lain yang ikut memeriahkan sinetron itu diantaranya Wenda Tan eks Cherry Belle, Yuki Kato dan Pamela Bowie.

Reza dan Ilham Hanya Kompak di Panggung


Tak banyak yang mengira bahwa personel SMASH, Reza dan Ilham adalah kakak adik. Yang tampak, mereka berdua terlihat kompak di atas panggung seperti personel lainnya saat SMASH beraksi. 

Reza dan Ilham mengaku mereka terlihat kompak di panggung karena tuntutan profesionalime sebagai artis. Tapi sebagai kakak adik, mereka pun acapkali bertengkar di rumah bahkan karena masalah sepele. Biasanya, kedua orangtua mereka yang melerai jika Reza dan Ilham bertengkar di rumah. 

"Berantem-berantem ya wajar-wajar saja. Biasalah ya, saudara." ujar Vina ibunda Reza dan Ilham. 

Sebagai yang lebih tua, Reza menyadari bahwa dirinya harus mengalah. Tapi kini, Reza dan Ilham lebih bisa memahami dan menghargai masing-masing.