Sabtu, 11 Februari 2012
Sebelum Aku Pergi
**************
"jika kepergianku nanti bisa membuat orang" yg aku sayangi,aku
rela juka maut itu datang detik ini juga",Aku MORGAN,banyak hal
yg aku inginkan di dunia ini,keluarga yg bahagia,sahabat yg
sejati dan cinta yg sejati,tpi nyatanya semua itu hanyalah
hayalan semata.Aku tak memiliki keluarga seperti itu,bahkan
persahabatanku sengan RAFAEL hancur ketika cinta itu hadir di
antara kami.iya,rupanya aku dan rafael mencintai wanita
yg sama,dia adalah DHINDA,wanita cantik nan lembut,bagiku dia
adalah sebuah keindahan.kini aku hanya mempunyai DICKY,asik yg
senantiasa menemaniku dlam situasi sesulit apapun.sya asalah
slah satu alasanku untuk ttpsemangat menjalani kehidupan ini
Ada hal yg aku sembunyikan dari mereka,tentang sebuah penyakit
yg aku derita selama beberapa bulan ini,aku sakit,mungkin umurku
sudah tidak lama lagi,kata dokter aku mengisap penyakit LEUKIMIA,
aku tahu betul penyakit itu sulit untuk di sembuhkan.kini aku
hanya bisa pasrah jika maut itu menjemputku.
hanya satu harapanku saat ini,melihat orang-orang yg ada di
sekitarku bahagia dengan senyuman yg tulus.
***************
aku ingin melihat keluargaku utuh kembali,semenjak papa
selingkuh dengan wanita lain,mamaku menjadi pendiam,tak ada
sedikitpun semangat dalam hidupnya,aku tak bisa melihat mama
terus"an seperti ini,dicky masih membutuhkan mama,papa memang
keterlaluan,tapi aku tak boleh membencinya,walau bagaimana pun
papa titiplah ayahku dan dicky."morgan harap,papa dan mama bisa
kembali seperti dlu" lirihku menatap mama yg saat ini tengah
duduk manis di atas tempat tdurnya,butiran" air mata itu terus
menerus membasahi wajahnya,dicky menatapku dri balik pintu kamar
mama,terlihat rona kekecewaan dari raut wajahnya yg manis,aku
mengerti dia sangat marah dengan kelakuan papa,tapi aku harap,
kemarahnnya tidk berlarut".
***************
"dicky bahagia kok tanpa papa." ucapnya ketika aku menemuinya di
tepi kolam rumah."mama butuh papa ky,kamu psti mengerti itu"
pekikku lalu meninggalkannya sendiri.
***************
"morgan tunggu,,," teriak Dhinda menghampiriku di taman kampus,
di tempat yg sama aku melihat rafa yg tengah memperhatikanku
dengan Dhinda.aku tak mau rafa sakit hati,lebih baik aku pergi
menjauhi dhinda demi sahabatku rafa.semar" aku mendengar
teriakan dhinda yg memanggil namaku,ingin sekali aku
menghentikan langkah kakiku dan menemuinya,namun aku sdar,
rafa lebih pantas untuk rafa,setidaknya rafa masih bisa menjaga
dhinda,daripada aku yg hanya tinggal menunggu kematian itu
datang.
***************
hanya merenung yg aku bisa lakukan di kamar ini,foto
kebersamaanku dengan rafa terpampang jelas di atas meja
belajarku,aku menatapnya lirih, dhinda begitu berharga untukku,
tapi persahabtanku dengan rafa lebih dari segalanya,lagi pula
aku tak mungkin menghancurkan persahabatan ini hanya semi cinta
yg tak pantas ku miliki.sebentar lagi aku akan pergi,
meninggalkan semuanya.tiba2 saja dicky mengejutkanku,dia duduk
di sampingku.
"ka,kenapa kakak nggak langsung nyatain cinta aja sih sama ka
dhinda,?" tanyanya lirih,aku menghela nafasku dalam
"kakak nggak pantas untuk dhinda,rafa lebih sempurna dari kakak,
lagian kakak tidak mencintai dhinda." ucapku berbohong,dicky
menatapku dengan tatapan tak percaya,sepertinya kali ini aku
gagal membohongi dicky.aku tersenyum pada dicky lalu merangkul
tubuh kecilnya.
"kakak nggak apa apa kok ky,," dicky kali ini tersenyum padaku.
****************
TUHAN aku sudah tak sanggup lagi menahan rasa sakit ini,apakah
ini akhir dari demuanya,? apakah aku harus pergi detik ini juga?
aku rela TUHAN asalkan orang" yg ada di sampingku bahagia
tiba" saja pandangan mataku buram,kepalaku terasa sakit dan
kakiku sendiri tak mampu menopang berat tubuhku,semuanya terasa
gelap.
perlahan aku mulai bisa membuka mataku yg terasa berat,apakah
ini sebuah mimpi? mama,papa,dicky,dhinda dan rafa kini ada si
sampingku? ini sebuah keajaiban,kenapa tidak dari dulu saja aku
seperti ini,terbaring lemah di rumah sakit,namun pada akhirnya
semua orang yg aku cintai ada di sini,menemaniku.
"morgan seneng kalian ada di sini," lirihku pelan,aku mencoba
tersenyum walaupun tubuhku terasa lelah.
"sayang,mama dan papa akan ada di sni,menemani kamu" mama
menggenggam tanganku erat dengan deraian air mata yg terus
mengalair.
"kenapa kakak nggak bilang klo kakak sakit? aku nggak mau
kehilangan ka morgan" rintih dicky terdengar sendu,aku hanya
tersenyum melihatnya
"gan kamu harus sembuh,aku sayang sama kamu,," ucap dhinda,
air matanya terus mengalir membasahi wajah mulusnya.
"dhin,ada orang yg lebih pantas buat kamu,dia adalah rafa,bukan
aku" ucapku menggenggam tangan rafa dan dhinda lalu akupun
mempersatukan kedua tangan itu.
"gan,loe nggak boleh ngomong kakay gitu,loe harus bertahan demi
kita semua,gue yakin loe bsa." rafa memberikan semangat padaku.
"kalian harus janji,nggak bakal nangis kalo aku pergi,biarin aku
tenang di sana,senyuman kalian adalah kebahagiaan terindah
untukku,ini adalah harapanku,melihat orang" yg aku sayang
berkumpul seperti ini," lirihku dengan suara yg semakin pelan,
"gan,jangan bicara seperti itu," dhinda memeluk tubuhku hangat.
"fa,gue tetep dhinda yah,sayangi dia,dan maafin papa, yah,kakak
yakin kamu sudah ckup dewasa untuk memahami keadaan ini,jaga
juga mama dan papa.pah,jangan pernah sakiti mama lagi yah,mama
terlalu baik untuk menerima semua beban itu." pesanku,mungkin
ini pesan terakhirku,wajah mereka begitu muram, air mata tak
henti"nya membasahi wajah mereka,aku tak tega melihatnya,tapi
aku yakin setelah semua ini,keadaan akan berubah,mama,papa dan
dicky akan hdup bahagia tanpa ada aku di samping mereka,
sementara rafa dan dhinda akan menjadi pasangan serasi tanpa ada
gangguan driku.
TUHAN,,aku sudah tak sanggup lagi,kali ini aku rela jika KAU
mengammbil nyawaku,setidaknya semua harapanku terwujud sebelum
aku pergi.AKU kan pergi dngan seuah ketenangan hati dan jiwa,
pergi meninggalkan senyuman terindah yg tercipta dari mereka.
perlahan mata ini sudah tak sanggup untuk terbuka,kegelapanpun
mulai menerpaku,mungkin kini saatnya aku pergi.pergi menuju
sebuah keabadian yg benar" nyata,meninggalkan beban yg aku
terima selama ini,aku sudah lelah,sekarang malaikat maut itu
sudah ada diujung nadiku,selamat tinggal dunia,selamat tinggal
semuanya,aku pergi meninggalkan kenangan" terindah yg kalian
berikan untuk ku.
THE END
sorry ga jelas
@dhindadhindull
smashblast bekasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar